Desa Wisata Guliang Kangin menjadi salah satu desa wisata andalan di Bali yang dikunjungi langsung Menteri Pariwisata RI Arief Yahya beserta delegasi United Nation World Tourism Organisation (UNWTO) pada Rabu (28/3) lalu. Desa Wisata Guliang Kangin dianggap mampu menarik wisatawan mancanegara dengan wisata bersifat rural baik adat, budaya dan alam, sebagaimana perkembangan wisata kedepannya kembali ke wisata natural.
Turut serta dalam rombongan Menpar yakni Director UNWTO Mr. Shanzhong Zhou, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Samsriyono Nugroho, Head of Statistics Department Mr. Jaanus Kroon, Eestii Pank Bank of Estonia, Deputy of Distribution and Services Statistics Mrs. Yunita Rusanti, Deputy of International Marketing II Mrs. Nia Niscaya, Putri Pariwisata Indonesia 2017 Astari Vernideani, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, SH.MH, Kabid. Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli, I Wayan Merta, Bendesa Adat, Kelian Banjar serta Badan Pengelola Desa Wisata Guliang Kangin.
Kedatangan Menteri Pariwisata di Bali adalah dalam rangka pelaksanaan event “The Second International Workshop The Use of Mobile Positioning for Tourism Statistic” di Nusadua Bali pada Selasa (27/3). Usai menghadiri event tersebut, dilanjutkan post tour delegasi dengan meninjau obyek-obyek wisata yang sudah menjadi andalan Bali seperti, Rice Terrace di Tegalalang, Gunung Batur Kintamani, Desa Tradisional Penglipuran, dan destinasi baru Desa Wisata Guliang Kangin. Obyek ini dianggap mampu menarik wisatawan mancanegara dengan wisata bersifat rural baik adat, budaya dan alam, sebagaimana perkembangan wisata kedepannya kembali ke wisata natural. Sebelum menikmati makan siang berlatar belakang pemandangan sawah, di Desa Wisata Guliang Kangin, Menpar Arif Yahya beserta delegasi sempat menikmati suguhan dan atraksi membuat penjor, kuliner sate lilit dan atraksi metekap dan mamula.
Sediyayasa, selaku inisiator Desa Wisata Guliang Kangin berharap pengembangan konsep wisata berbasis masyatakat, budaya dan lingkungan di Desa Wisata Guliang Kangin bisa berkelanjutan. Pengembangan Desa Wisata Guliang Kangin yang dikelola bersinergi dengan adat kini berada pada tahap pencapaian jangka pendek. Tamu yang datang lebih dominan kunjungan singkat berupa atraksi wisata. Keberlanjutannya saat ini sedang dikembangkan kamar-kamar wisata di rumah penduduk. Untuk jangka panjangnya akan dilakukan penghijauan di areal Tukad Melangit dengan buah-buahan tropikal sebagai pakan monyet. Dengan demikian hal itu bisa menjadi kawasan perpaduan wisata agro dan wisata satwa kawanan monyet. Sementara di kawasan Pancoran Solas yang saat ini merupakan tempat wisata spiritual malukat rencananya akan dikembangkan dengan wisata meditasi dan yoga. “Tentunya peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata sangat dibutuhkan untuk memberikan arahan, masukan dan fasilitasi demi terwujudnya rencana tersebut lebih cepat,” kata Sediyayasa.
Sementara Bendesa Adat Desa Pakraman Guliang Kangin, Ngakan Putu Suarsana, SH berharap agar kedatangan Menteri Pariwisata dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali bisa memberikan motivasi dalam pengembangan desa wisata kedepannya.