Serangkaian peresmian kantor Uniting World (UW) di Bali yang bernama “South East Asean Regional Office (SEARO)”, rombongan menyempatkan diri melakukan kunjungan ke Desa Tamanbali, pada hari Rabu, (25/05/2016).
Dipilihnya Desa Tamanbali sebagai tujuan kunjungan, karena Desa Tamanbali adalah mitra dampingan Yayasan Maha Bhoga Marga (MBM) dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan desa. Disamping Desa Tamanbali memiliki kelebihan dari desa-desa lain, seperti sudah melakukan penyusunan RPJM dan RKP Desa secara partisipatif, telah memanfaatkan SIDeKa sebagai penerapan SID sebagai media transparansi pemerintahan desa, dan terdapat pengelolaan bank sampah.
Pemimpin rombongan, dokter Debora Murthy menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ke Desa Tamanbali adalah untuk meninjau secara langsung kerjasama Yayasan Maha Bhoga Marga dengan Pemerintah Desa Tamanbali, baik dalam mempercepat pengentasan kemiskinan maupun dalam advokasi pemerintahan desa. Diantara rombongan yang melakukan kunjungan, sebagian ada yang sudah melaksanakan kegiatan seperti apa yang dilaksanakan oleh Yayasan MBM, dan sebagian lagi belum melakukannya, dan saat ini ingin belajar tentang yang belum mereka lakukan.
Kepala Desa Tamanbali I Dewa Gede Ngurah Oka, memulai pemaparan dengan penyampaian profil desa, visi – misi desa, potensi – potensi yang dimiliki Desa Tamanbali, serta hal – hal menonjol yang ada di Desa Tamanbali, peran seluruh lembaga-lembaga di desa, sinergi antara desa dinas dan desa adat, serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Dalam sesi tanya jawab, hampir semua peserta kunjungan memberi tanggapan dan pertanyaan kepada Kepala Desa Tamanbali. Rata-rata pertanyaan mengarah kepada bagaimana peran perempuan dalam memajukan desa, peran perempuan dalam mengatasi kondisi kekerasan dalam rumah tangga dan bagaimana perlakuan masyarakat di Desa Tamanbali terhadap masyarakat yang terinfeksi virus HIV-AIDS.
Setelah melakukan diskusi tentang pemerintahan desa, peserta melakukan kunjungan ke Bank Sampah Dywik di Dusun Siladan. Disini peserta ditunjukkan dengan program-program tentang pengelolaan sampah, mulai pemilahan, sampai pada membuat kerajinan bernilai tinggi berbahan baku sampah.
Kunjungan dilanjutkan ke Taman Narmada Bali Raja, yang merupakan salah satu DTW yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bangli, sesuai dengan Perda tentang RTRW.
Peserta terakhir makan malam di Restoran Desa Wisata Guliang Kangin, yang merupakan satu dari dua puluh lima desa wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Disini peserta diberi informasi tentang program-program yang ditawarkan oleh Badan Pengelola Desa Wisata Guliang Kangin, serta permintaan kepada seluruh peserta untuk membantu memperkenalkan desa wisata ini, karena dalam proses penataan dan pengembangan. Rombongan juga disuguhkan tari joged, oleh Sekaa Joged Candra Buana Desa Wisata Guliang Kangin. (nps).