Banjar Guliang Kangin ikut berpartisipasi dalam Parade Ogoh – Ogoh di Lapangan Kilobar Desa Tamanbali pada Minggu (26/03/2017). Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli mewakili Bupati Bangli yang berhalangan hadir. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala OPD terkait, Camat Bangli, Perbekel Desa Tamanbali, dan Bendesa Adat se-pedesaan Tamanbali.
Dalam parade ogoh-ogoh yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Satya Narmada Bali diikuti oleh sembilan peserta dari sembilan Banjar Dinas yang ada di wilayah Desa Tamanbali. Ke sembilan banjar tersebut adalah Banjar Guliang Kangin, Banjar Dadia, Banjar Pande, Banjar Teruna, Banjar Jelekungkang, Banjar Kuning, Banjar Umanyar dan Banjar Sidawa. Sedangkan Banjar Siladan tidak ikut parade karena pada waktu bersamaan masyarakatnya sedang melaksanakan Karya Ngenteg Linggih.
Banjar Guliang Kangin mendapat giliran pentas nomor urut sembilan. Mengusung ogoh –ogoh dengan thema Dewi Danu berjudul judul ALA ULAH SAPANING DEWI DANU, yang mengisahkan Dewi Danu berniat menjual air dari tirta anugrah Ida Betara Indra yang disebut dengan “Mas Manik Mampeh”. Dewi Danu bingung dalam menjualnya, karena kecantikan Dewi Danu yang memesona pasti sangat mudah sekali dalam menjualnya kepada orang lain. Akhirnya Dewi Danu menemukan buah labu untuk tempat air tersebut dan “nyuti rupa” menjadi seorang kakek tua lusuh yang berpenyakitan. Perjalanan kakek tua sampai di sebuah desa di ujung gunung, akan tetapi, kakek tua dicampakkan, dicemooh, bahkan ada yang mendorong si kakek hingga jatuh tersungkur. Si kakek berubah ke wujud aslinya, Dewi Danu murka akan perilaku dari masyarakat ini dan mengutuk seluruh warga seumur hidupnya akan menjadi pengemis dan hidup dari belas kasihan orang lain. Pikiran, perkataan dan perbuatan merupakan jati diri manusia, mari perbaiki keharmonisan dan kerukunan umat dengan introspeksi diri. Implementasi Tri Kaya Parisudha dan Tri Hita Karana.