Presiden ke-7 Republik Indonesia Ir. Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Jumat (22/03/2019). Agenda Presiden dalam kunjungan ini antara lain, peresmian Pasar Badung, dan Simakrama dengan Komponen Masyarakat Bali di Werdi Budaya Denpasar.
Simakrama dengan seluruh lapisan masyarakat Bali dilaksanakan di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Art Center, Taman Budaya, Denpasar. Simakrama dihadiri oleh Tokoh Agama, Tokoh-tokoh Adat, Bendesa Adat, Perbekel, Kelian Subak dan tokoh - tokoh masyarakat lainnya. Bahkan presiden juga sempat menyapa masyarakat dengan bahasa Bali.
"Sampunapi Gatrane? Becik nggih? Dumogi rahajeng sareng sami (bagaimana kabarnya? Baik ya? Semoga selamat sejahtera semuanya)," sapa Jokowi, yang disambut riuh tepuk tangan dari ribuan masyarakat Bali yang hadir.
Dengan mengenakan udeng, saput, dan safari sebagai pakaian khas Bali, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan kebaya warna merah muda dengan sanggul khas Bali.
Jokowipun mengaku kerap belajar untuk berbicara dalam bahasa daerah setiap kunjungannya ke berbagai daerah meskipun kerap kali keliru bahkan salah. Hal itu, tambah Jokowi, lantaran Indonesia merupakan negara besar dengan kekayaan ragam budaya termasuk bahasa daerah.
"Negara kita ini negara besar di setiap provinsi setiap daerah beda-beda," kata Jokowi.
Oleh sebab itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan merawat persaudaraan.
" Karena itu saya titip pada kita semuanya untuk terus menjaga persatuan, terus merawat persaudaraan, terus menjaga kerukunan kita. Karena ini aset terbesar bangsa ini. Aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, kerukunan, persaudaraan di antara kita sebagai saudara sebangsa setanah air, " pesan Jokowi.