Kita tentu tidak asing dengan daksina, setiap upacara besar misalnya Odalan kita selalu melihat adanya daksina bersama rangkaian banten lainnya. Apa itu daksina? Daksina merupakan tapakan Hyang Widhi dalam berbagai manifestasi-Nya dan merupakan perwujudan-Nya. Dalam lontar Yadnya Prakerthi Daksina disebut sebagai perlambang Hyang Guru / Hyang Tunggal dimana kedua nama tersebut adalah nama lain dari Dewa Siwa manifestasi Hyang Widhi.
Daksina, terdiri dari bahan pokok sebagai berikut:
1. Pesel-peselan.
2. Gegantusan.
3. Sebutir telur.
4. Satu tampelan.
5. Satu kojong lagi diisi irisan pisang mas dan tebu.
6. Benang tukelan putih di atas kelapa.
Berdasarkan kegunaannya, Daksina terdiri dari:
Daksina Alit
Isinya adalah satu porsi dari masing- masing unsur, banyak sekali dipergunakan, baik sebagai pelengkap banten yang lain, maupun berdiri sendiri sebagai banten tunggal.
Daksina Pekala-kalaan
Isi daksina dilipatkan dua kali dengan ditambah dua tingkih dan dua pangi. Digunakan pada waktu ada perkawinan dan untuk upacara bayi / membuat peminyak-penyepihan.
Daksina Krepa
Daksina yang isinya dilipatkan tiga kali. Kegunaannya lebih jarang, kecuali ada penebusan oton / menurut petunjuk rohaniwan atau sesuai petunjuk lontar khusus misalnya guna penebusan oton atau mebaya oton.
Daksina Gede, Daksina Galakan atau Pemopog
Isinya dilipatkan 5 (lima) kali, juga dilengkapi dengan tetandingan-tetandingan yang lain yaitu:
Dasar tempat daksina sebuah sok yang berisi srobong dan pada dasarnya diberi tetampak taledan bundar. Masukkan :
5 x coblong beras
5 butir kelapa yang di atasnya berisi benang putih tukelan kecil
5 kojong tampelan letakkan berkeliling
5 kojong pesel-peselan
5 kojong gegantusan
5 kojong tebu
5 kojong pisang
1 cepér berisi 5 buah pangi
5 buah kemiri (tingkih)
1 cepér berisi 5 butir telur bébék
Sampiyannya : basé ambungan (kekojong dari janur berisi basé lembaran dan sampiyan sreyok)
Cara membuat Daksina: Ingin belajar membuat daksina? Video dibawah ini akan menjelaskan bagaimana cara membuat Daksina.